Apa Itu Eartip?

Yuk kita bahas tentang eartip!

Prosedur penandaan ini sudah diwajibkan bagi kucing-kucing peserta program steril kami sebagai penandaan individu yang sudah disterilkan. Di beberapa program dari organisasi lain, prosedur ini juga diwajibkan untuk anjing. Prosedur ini singkat dan painless, tapi masih banyak pemilik yang menolak dengan berbagai alasan. Jadi, mari kita bahas sedikit ya.

Apa itu Eartip? Oke , pernah lihat kucing yang daun telinga / kupingnya seperti ini?

Source : resources.bestfriends.org

Yang follow akun Instagramnya @okirakuoki (Masayuki Oki) pasti sering lihat kan?

Source : @okirakuoki on Instagram

DISCLAIMER : Itu bukan sobek / bocel karena berantem ya. Masak iya potongan bekas berantem / sobek serapi itu?

Yang sering ikut steril subsidi atau follow animal rescue pasti sering dengar istilah ini deh. Eartip.

Eartip adalah tanda berupa potongan kecil di salah satu daun telinga kucing untuk menandakan bahwa kucing ini sudah disterilkan. Bentuknya secara umum ada 2 macam

A. Pemotongan sedikit bagian ujung telinga | B. Potongan bentuk V di ujung telinga

Eartip ini adalah salah satu syarat utama program steril subsidi kucing kami. Untuk program steril subsidi anjing kami tidak berlakukan eartiptapi aturan bisa berbeda yaa kalau kamu memilih untuk daftar di program milik organisasi lain. Jangan paksakan aturan milik program lain ke program yang tidak berhubungan, apalagi yang panitianya berbeda.

Nah, selama ini cukup banyak yang masih nawar untuk nggak dieartip karena kucing rumah, karena takut jelek, atau minta potongannya keciiiiillllll banget. Nah, yuk kita bahas dulu beberapa fakta untuk prosedur Eartip ini.

1. Eartip adalah penanda universal yang langsung kelihatan

Tidak semua orang bisa membedakan kucing jantan dan betina, apalagi mereka yang masih awam pelihara kucing. Bisa jadi orang ini berniat baik untuk membiayai steril kucing yang dia rawat, hanya untuk diomelin dokter hewan karena kucing yang dia bawa ternyata udah disteril! Eartip dapat memberikan informasi secara langsung bagi rescuer atau dokter hewan untuk mengetahui bahwa kucing ini sudah disteril, sehingga dapat menghindarkan kucing dari pembedahan yang nggak diperlukan. Banyak lho kasus kucing jantan yang udah steril, ditangkap untuk didaftarin steril karena dikira betina. Kucing-kucing apes ini kebetulan terlewat dicek ulang dan setelah dibedah + diubek-ubek baru ketahuan kalau kucingnya jantan. Kasihan kan? Selain membuat hewannya trauma, operasi yang ter-PHP ini juga buang-buang waktu, tenaga dokter hewan dan biaya lho.

Di luar negeri, eartip bahkan sudah menjadi standar resmi bagi kucing-kucing yang disterilkan. Jepang, Amerika, Turki, Australia dan Singapore adalah beberapa contohnya.

2. Eartip tidak menyakitkan untuk kucing

Kasian kan sakit!” ini salah satu alasan kenapa orang nggak mau kucingnya di-eartip. Prosedur eartip ini dilakukan saat kucing masih dalam keadaan terbius total setelah prosedur steril selesai. Dokter hewan juga tidak sampai sekejam itu motongin kuping kucing tanpa anestesi.

3. Eartip tidak membuat kucing jadi jelek ataupun menyebabkan infeksi

Hayo ngaku siapa yang suka sering bilang gini, heh? Prosedur eartip berbeda dengan robekan kuping kucing akibat berantem. Prosedurnya dilakukan oleh dokter hewan professional dengan alat yang sesuai dan kondisi yang bersih dan steril jadi pasti nggak akan sampai infeksi. Eartip bikin kucing jadi jelek? Potongannya kecil kok, nggak akan sampai mengganggu pandangan / terlihat cacat. Coba deh cek foto-foto kucing di Jepang di akun @okirakuoki

4. Dokter hewan umumnya sudah memiliki ukuran standar untuk eartip

Percayalah, dokter hewan pasti sudah memiliki standar ukuran yang normal untuk eartip. Yang pasti nggak mungkin separuh kuping kucing dipotong. Permintaan khusus untuk ukuran eartip yang diperkecil atau posisinya custom hanya akan mempersulit dan menghambat kinerja dokter hewan pada saat operasi.

5. Hewan peliharaan indoor-pun sebaiknya diberikan eartip

Tapi ini peliharaan rumah, dia nggak keluar-keluar!” Salah satu alasan lain yang sering kami terima juga nih. Eartip dapat menjadi perlindungan bagi hewan peliharaan indoor juga lho. Jika hewan, unfortunately, kabur dari rumah dan diselamatkan orang atau hewan di-rehome ke keluarga lain, eartip dapat segera memberikan informasi bagi rescuer maupun keluarga baru bahwa hewan ini sudah disterilkan. Sehingga kejadian “Operasi Steril ter-PHP” seperti di poin no. 1 tadi tidak akan terjadi padanya.

Apalagi kalau peliharaan rumahan ini diikutkan program steril yang mencantumkan eartip sebagai persyaratan wajib. Kalau memang tidak mau diberi eartip, sebaiknya disterilkan sendiri ke klinik dokter hewan, jangan ikut program steril yang dengan jelas sudah mencantumkan syarat tersebut lalu memaksa program tersebut untuk mengubah kebijakan demi satu peserta saja.

Mengapa harus eartip? Bukankah ada cara identifikasi yang lain?

Memang ada beberapa pilihan identifikasi yang lain untuk hewan yang sudah disterilkan seperti tato, ear tag dan pet microchip. Beberapa organisasi dan program steril juga menggunakan metode ini sebagai penanda selain eartip, tapi penanda-penanda ini memiliki kelemahan :

  • Tato diberikan di perut atau bagian dalam telinga anjing / kucing, ukurannya kecil sehingga harus benar-benar diamati keberadaannya dan tentunya juga sangat sulit untuk dilihat dari jauh. Hewan harus ditangkap dulu untuk diamati perut / telinganya, ini tentunya sangat beresiko jika dilakukan pada hewan liar yang tidak biasa dipegang.
Source : Reddit
Tato Penanda Steril berupa garis hijau kecil di bagian perut
Source : PetCoach
Tato Penanda Steril berupa simbol di bagian dalam telinga
  • Ear Tag juga dipasang di daun telinga hewan, ukurannya cukup besar dan terkadang menyebabkan rasa tidak nyaman bagi hewan (terutama untuk stray). Ear Tag juga rawan tersangkut dan menyebabkan daun telinga robek jika hewan memaksa untuk lepas. Penandaan ini digunakan juga di Turki khusus untuk menandai anjing liar dengan pertimbangan eartip lebih sulit dilakukan secara aman pada telinga anjing yang lebih rawan pendarahan daripada kucing.
Source : parsemus.org
  • Pet Microchip sudah menjadi pilihan di berbagai negara yang lebih maju kedokteran hewannya seperti Amerika, Australia, Korea dan Jepang. Pet microchip ditanamkan dibawah kulit hewan dan berisi data lengkap dari hewan tersebut seperti : nama hewan, usia hewan, nama dan alamat pemilik, serta sejarah medis seperti operasi, vaksinasi dan tentunya sterilisasi. Namun Indonesia sendiri belum bisa menggunakan chip karena teknologi pet microchip dan scanning-nya tidak tersedia di semua wilayah Indonesia. Saat ini baru Jakarta saja yang punya teknologi pet microchip dan hanya beberapa klinik besar yang memiliki. Selain itu, pet microchip hanya efektif jika didukung dengan database yang lengkap dan rajin diperbaharui, satu lagi kelemahan pet microchip di Indonesia yang bahkan data penduduknya belum sepenuhnya terkomputerisasi.
Source : Arizona PetVet

Kesimpulannya : Prosedur Eartip adalah prosedur penandaan universal yang sudah dipakai klinik hewan dan organisasi animal rescue di berbagai negara untuk memberikan tanda visual yang bisa langsung dikenali / diidentifikasi pada kucing yang sudah disterilkan. Prosedur ini mencegah hewan tertangkap dan dioperasi kedua kalinya (traumatizing + merugikan). Prosedurnya singkat, tidak menyakitkan, dan sudah terstandarisasi sehingga permintaan custom ukuran dan lokasi sangat tidak dianjurkan. Saat ini eartip adalah prosedur yang paling efisien untuk penandaan kucing yang sudah disterilkan di Indonesia.

Written by : Jane Patricia for LAI (2020)

Infographic by Calvin Andra for LAI (2020)

More articles about Eartip :

https://www.alleycat.org/community-cat-care/why-the-eartip-on-outdoor-cats/

https://catnip.or.jp/en/tnr/

https://www.doubutukikin.or.jp/activity/campaign/story/

https://resources.bestfriends.org/article/ear-tipping-cats-what-it-and-why-its-done

https://facespayneuter.org/communitycats/community-cat/ear-tip-identifying-community-cats/