Steril Bikin Anjing/Kucing Punah??

Benarkah steril akan menyebabkan kepunahan bagi anjing dan kucing?

Beberapa waktu ini ada satu rumor yang sering sekali terdengar dan terbaca di media yang sharing mengenai artikel atau event steril hewan peliharaan. Kalimatnya macam-macam, dari yang sopan sampai yang kurang-ajar, intinya sama yaitu steril hewan peliharaan. Kalimatnya macam-macam, dari yang sopan sampai yang kurang-ajar, intinya sama yaitu “Program Steril akan membuat kucing punah.”

Steril bisa buat kucing (dan anjing) punah?

Benarkah itu? Bagaimana menurut Anda? Yuk kita bahas bersama.

Untuk yang berpendapat bahwa steril tidak akan menyebabkan anjing / kucing punah, highfive! Kita punya tugas besar untuk terus membagikan informasi dan edukasi yang benar mengenai steril dan manfaatnya ke masyarakat.

Untuk yang berpendapat bahwa steril akan menyebabkan anjing / kucing punah dan merampas hak mereka, kami akan tetap hargai pendapat Anda. Tapi sekarang ijinkan kami untuk memberikan penjelasan dari sudut pandang kami, organisasi rescue hewan, mengenai hal ini. Mungkin Anda akan berubah pikiran.

Perhatikan skema perkembangbiakan kucing dan anjing dibawah ini.

Credit : spayneuter.org

Kucing betina yang belum steril dan pasangan-pasangannya dapat menghasilkan anakan kucing 2 – 3 kali setahun, dengan persentase hanya 2 – 3 ekor kitten yang bertahan hidup hingga dewasa dari setiap kelahiran. Kucing biasa melahirkan 4 – 6 ekor kitten dalam sekali kelahiran. Gambar diatas adalah perkiraan keturunan dari sepasang kucing saja, dengan mengunakan perumpamaan yang sudah kami sebutkan tadi.

Credit : arkanimalcentre.wordpress.com

Anjing betina yang belum steril dan 2 pejantan saja dapat menghasilkan anakan anjing 1 – 2 kali setahun, dengan persentase ½ dari total kelahiran yang bertahan hidup hingga dewasa. Anjing dapat melahirkan 5 – 8 ekor puppies dalam sekali kelahiran. Gambar diatas adalah perkiraan keturunan dari satu anjing betina dengan 1 pejantan saja, dengan mengunakan perumpamaan yang sudah kami sebutkan

Apakah Anda yakin Anda mampu mengurus semua keturunan dari sepasang anjing / kucing ini dengan layak? Jika Anda berpendapat bahwa ini sudah takdir dan rejeki makhluk hidup diatur oleh Penciptanya, ingatlah bahwa menelantarkan hewan yang menggantungkan hidupnya kepada Anda adalah dosa.

Memangnya apa yang bisa terjadi kepada anjing/kucing yang tidak disterilkan?

Berikut beberapa kasus yang kami temukan, baca dan hadapi selama ini :

Razia Kucing Jalanan di Jakarta 2019 | Credit : metro.tempo.co
Enoki diselamatkan setelah rescuernya menghentikan sekelompok anak yang bermain sepakbola menggunakan Enoki sebagai bolanya!

Peanut and Oreo, keduanya ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Kurus karena kurang gizi dan menderita infeksi Chlamydia parah di bola matanya. Keduanya tidak dapat terselamatkan karena komplikasi kesehatan.
Sam, Charlie, Lola, Daisy dan Berry diselamatkan saat mereka masih puppies dan ditinggalkan oleh induknya yang ketakutan. Salah satu saudara mereka ditemukan dalam keadaan kritis. Puppy ini tidak selamat.
Lilo, seekor stray di perumahan yang diselamatkan dalam kondisi menderita luka bakar kimia parah karena seonggok manusia menyiramnya dengan cairan pembersih dengan kandungan asam yang tinggi.
Mama Mona tertabrak motor segera setelah melahirkan anak-anaknya. Dengan menahan sakit akibat rahangnya yang hancur, Mama Mona tetap kembali untuk melindungi anak-anaknya.
Danny adalah seekor kitten yang kehilangan satu bola mata karena ulah anak-anak, yang dengan antusias menuangkan bubuk MSG ke mata Danny karena “seru aja”.

Kasus-kasus di atas merupakan efek samping dari masalah overpopulasi hewan jalanan / stray.

Mereka tidak memiliki pilihan selain bertahan hidup di area tinggal manusia yang penuh bahaya seperti; kendaraan yang melaju cepat, hujan / panas terik, kebijakan gedung demi kebersihan, razia pemusnahan oleh dinas kota, keusilan anak-anak sampai kekerasan yang dilakukan oleh manusia. Mereka juga masih harus mempertahankan diri melawan sesama hewan jalanan, berebut makanan / wilayah / pasangan, menahan sakit akibat parasit dan penyakit tanpa ada yang merawat.

Proses kelahiran juga sangat beresiko bagi kesehatan dan keselamatan induk maupun anakannya. Bau darah dan amis pasca melahirkan bisa menarik predator (tikus, anjing / kucing lain, semut, manusia). Kitten / puppies yang lahir dari indukan yang belum berpengalaman atau mengalami stress / ketakutan karena faktor lain beresiko tinggi ditinggalkan hingga mati. Indukan yang sudah sering melahirkan juga tidak aman dari ancaman predator, jantan dewasa lain yang “kebelet” kawin, dan ulah manusia.

Terlalu banyak melahirkan dalam jarak waktu terlalu dekat juga berpengaruh jelek terhadap tubuh indukannya, apalagi dengan kondisi sulit mencari makan dan stress karena kehidupan berbahaya di jalanan.

Steril adalah salah satu solusi untuk mencegah peningkatan angka overpopulasi hewan jalanan

Anjing dan kucing yang sudah steril relatif lebih sehat, lebih tenang perilakunya dan masih bisa kawin (walau biasanya sudah kurang minat karena level hormon dalam tubuhnya tidak setinggi dulu). Operasi steril juga bukanlah operasi yang besar dan mahal, prosedur ini sudah umum dilakukan. Ada banyak organisasi yang menawarkan bantuan subsidi biaya steril di berbagai kota. Anjing dan kucing dapat langsung beraktivitas normal segera setelah mereka pulih.

Apakah kehidupan seperti itu layak untuk anjing dan kucing? Jika ada twist of fate yang mengakibatkan Anda hidup dengan kondisi layaknya kehidupan anjing dan kucing jalanan seperti diatas, apakah Anda yakin Anda bisa survive?

3 Alasan mengapa steril tidak akan menyebabkan anjing/kucing punah

1. Anjing dan kucing yang disterilkan hanya sebagian dari populasi total. Kecepatan reproduksi anjing maupun kucing lebih besar dari jumlah hewan (stray maupun peliharaan) yang disterilkan.

2. Adanya breeding tidak bertanggungjawab (backyard breeder / breeding mill) yang terus membiakkan hewan secara asal-asalan dan berakhir dengan penelantaran indukan yang sakit / tua dan anakan yang terlahir sakit / cacat.

3. Adanya “pemilik hewan peliharaan” yang tidak komitmen memelihara. Mereka biasanya memelihara hanya demi trend atau memuaskan keinginan sesaat tanpa persiapan maupun komitmen. Pemilik macam ini akan selalu mencari cara termudah untuk menyingkirkan hewan yang tidak diinginkan lagi, yaitu dengan membuangnya ke jalanan.

Buktinya? Bisa dilihat dari banyaknya permintaan bantuan yang kami terima setiap harinya.

Memangnya seberapa parah kasus penelantaran? Pastinya tidak akan terlalu mempengaruhi jumlah stray di jalanan kan?

Di poin itulah Anda salah. Kami juga memiliki segudang sejarah kasus penelantaran oleh pemilik yang tidak bertanggungjawab dan oleh breeder yang hanya mencari keuntungan. Beberapa diantaranya bisa Anda lihat disini. Anda bisa mengecek kebenaran ceritanya melalui link yang sudah kami berikan di nama-nama setiap hewan rescue kami ini.

Gianna terlahir tanpa bola mata karena cacat genetik, dan kemungkinan adalah salah satu anakan “rusak” yang dibuang breeder karena tidak bisa dijual. Gianna ditemukan mengais-ngais sisa makanan di tempat pembuangan sampah.

Sasha, seekor Yorkshire Terrier murni, terlahir dengan cleft palate (sumbing) di kandang seorang backyard breeder. Karena tidak bisa dijual, breeder ini menggunakan Sasha sebagai indukan dengan kondisi yang tidak terawat selama bertahun-tahun. Suatu hari, breeder ini memutuskan untuk mengurangi pengeluaran dengan membuang semua indukan yang cacat, termasuk Sasha.

Alex, seekor Maine Coon murni, ditemukan berlarian di jalanan sambil mengais sisa makanan. Saat diselamatkan, dokter hewan menemukan adanya gumpalan di rongga hidungnya. Lymphoma, sejenis kanker yang seharusnya dapat hilang jika rutin perawatan kemoterapi. Apakah mungkin inilah penyebab pemilik Alex membuangnya?

Pemiliknya Basil sudah bosan pelihara anjing dan memberikannya ke satpam yang sama sekali tidak paham cara mengurus anjing, apalagi seekor Siberian Husky. Bapak ini mengikat Basil di sebuah tiang dengan tali pendek tanpa atap. Basil menderita kekurangan gizi karena sehari-harinya hanya diberi makan dedak!!

Pemiliknya Lulu ingin punya kitten Persia, jadi mereka mengawinkan Lulu yang kemudian melahirkan 2 ekor anak. Beberapa bulan kemudian, istri si pemilik hamil dan memutuskan untuk membuang Lulu ke jalanan, karena usianya yang sudah tua dan kemungkinan besar akan memakan banyak perhatian serta biaya. Dia belum disterilkan, jadi bisa dibayangkan berapa banyak kitten yang Lulu lahirkan dan mati di jalanan sebelum akhirnya diselamatkan?

Mademoiselle diajak bermain ke taman oleh pemiliknya naik mobil. Ketika Mademoiselle keluar dari mobil, pemiliknya langsung menutup pintu dan tancap gas sekencang mungkin, meninggalkan anjing malang yang kebingungan, sendirian di tempat asing.

PewPew, seekor Exotic High Peak-Nosed Persian yang sudah tua, ditelantarkan begitu saja di jalanan. Berasal dari ras yang sudah dibiakkan turun-temurun untuk bergantung pada manusia, PewPew harus berjuang sangat keras di jalanan. PewPew didiagnosa menderita FIV (HIVnya kucing) dan sangat kekurangan gizi ketika diselamatkan, sampai terlihat seperti karakter film Tim Burton.

Bagaimana? Tetap akan menambah masalah hewan stray di jalanan bukan? Kebanyakan hewan yang dibuang dan ditelantarkan ini juga belum disterilkan sehingga mereka pasti akan berkontribusi menambah jumlah stray setiap memasuki musim kawin.

Beberapa komentar yang biasa mengikuti opini “Steril menyebabkan Anjing / Kucing punah” antara lain :

“Tapi, hewan yang disterilkan tidak akan mampu mempertahankan teritorinya / melindungi saya karena jadi ‘banci’!!”

FAKTA : Errmm…tidak ada hubungannya antara insting mempertahankan wilayah / melindungi dengan hormon reproduksi. Hewan yang sudah disterilkan tetap akan bereaksi sesuai insting jika teritorinya dilanggar. Mungkin Anda bisa baca artikel kami mengenai Mitos Steril Hewan Peliharaan ini.

“Tapiiii, anjing dan kucing liar kan predator tikus! Nanti banyak wabah penyakit karena jumlah anjing / kucing liar berkurang.”

FAKTA : Jadi begini….anjing dan kucing yang disterilkan tidak akan berubah jadi pacifist vegan yang anti kekerasan dan makan daging. Insting dan kebiasaan mereka tetap sama dengan saat sebelum steril. Lalu seperti yang sudah dijelaskan diatas (hayo, baca nggak?) hewan yang disterilkan ini hanya sebagian dari populasi total dan kemampuan reproduksi mereka yang belum disteril lebih tinggi dari jumlah hewan yang disterilkan.

Anda tidak perlu khawatir tikus kehilangan predator. Apakah Anda masih ingat pelajaran SD dulu? Predator tikus bukan hanya anjing dan kucing liar saja, ada burung pemangsa, ular, musang, dan bahkan manusia (bakso tikus anyone?).

Kesimpulannya :

Steril adalah salah satu cara manusia untuk membantu memperbaiki kualitas kehidupan hewan yang terlantar di jalanan, dengan cara mengontrol populasinya.

Jika populasinya dapat dikontrol, otomatis jumlah penelantaran dan penyiksaan juga akan berkurang.

Rescuer dan organisasi rescue seperti kami membutuhkan bantuan Anda semua untuk membagikan edukasi dan informasi yang benar mengenai pentingnya steril hewan peliharaan untuk menghapus kesalahpahaman seperti ini.

Jadi….masihkah Anda percaya kalau anjing dan kucing akan punah karena steril? Pelajari faktanya, baca artikelnya, jangan cuma KATANYA.

Credit : cascadevetclinic.com

Written by : Jane Patricia for LAI (2020)

Artikel-artikel mengenai tema ini :

https://www.cascadevetclinic.com/services/surgery/spay-neuter

https://felinefriendlycare.com/neuter-cats/

https://www.thesprucepets.com/spaying-and-neutering-2804978

http://pawsandlearnhumane.blogspot.com/2010/02/will-dogs-and-cats-go-extinct.html

https://thecatsite.com/c/will-cats-become-extinct-if-we-spay-neuter-all-of-them/

Artikel terkait :

Fakta vs Gossip : Mitos-Mitos Seputar Steril Peliharaan

Mengapa Hewan Peliharaan Perlu Disteril?